SEJARAH MENENTANG PENJAJAH DIBALIK MONUMEN PERJUANGAN PEMUDA TARUE YANG LAPUK

Dituturkan Andi Masaguni Opu Daeng Pagau selaku pensiunan Veteran RI bahwa, pada masa perang melawan penjajahan Belanda, monumen perjuangan itu didirikan. Itu merupakan pintu gerbang kampung Tarue. Tarue dan Buntu Torpedo, yang menurut beliau merupakan perkampungan bangsawan.

Monumen Juang Pemuda Tarue

Ketika bala tentara Belanda (NICA) tahun 1945 datang, para bangsawan di sini menolak kehadiran mereka. Tentara Belanda bersikeras untuk menduduki Tarue, rakyat menentang,maka terjadilah perang antara pasukan Belanda dengan pemuda Tarue yang dipimpin Opu Andi Banduli. Mereka berjuang mempertahankan sampai titik darah penghabisan. Pasukan Belanda yang kewalahan menghadapi perlawanan pemuda Tarue, akhirnya putar balik dan kembali ke Palopo.

Lebih lanjut dicertakan,Opu Andi Banduli disebut juga Opu Lembang, karena beliau merupakan salah satu Tokoh Adat Tanah Luwu, sosok pemberani pada masa itu. Dia tegas, disiplin dan yang lebih penting, beliau sama sekali anti terhadap penjajah Belanda. 

Melihat kondisi monumen saat ini, Massaguni Opu Dg Pagau mengaku sangat prihatin.

Massaguni Opu Dg Pagau

“Mestinya kita sama- sama menjaga dan menelihara, serta membersihkan monumen itu. Monumen itu milik kita semua masyarakat Tarue. Jadi, saya pribadi bersama cucu dari Opu Andi Banduli, mengajak kita semua untuk bersama- sama menghormati, merenungkan makna akan arti perjuangan para pendahulu kita. Dan menjadikan hal itu sebagai pemacu untuk membangun daerah ini,” ungkapnya."

_cp ed tekape.co AHP

Komentar