Departemen Tanaman Pangan Dan Hortikultura dari Masa ke Masa

Kegiatan sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura sejak jaman penjajahan sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang menggembirakan baik dilihat dari segi pencapaian populasi, Produksi, Konsumsi, Penyerapan Tenaga Kerja, Pendapatan Petani, Permintaan Masyarakat, Konsumen, Investasi maupun sumbangan bagi Devisa Negara.

Kediaman Inspentur LVD di Masamba tahun 1939

Riwayat Departemen Tanaman Pangan dan Hortikultura

A. Jaman Penjajahan Belanda

I. Landbouw Voorlichtings Dienst (LVD)

Pada masa penjajahan Belanda, lembaga yang menyelenggarakan pembinaan pertanian adalah Lanbouw Voorlichtings Dienst (LVD) yang dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda yang disebut Landbouw inspecteur.

Lembaga ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1912. Fungsi lembaga ini adalah untuk memberikan pembinaan terhadap para petani pribumi untuk meningkatkan produksi sedangkan alih teknologi diberikan dalam batas-batas tertentu karena atas dasar pertimbangan politis.

Kelembagaan LVD terdiri dari 2(dua) bagian yaitu :

a. Bagiatan Tanaman Rakyat (Indlandsche landbouw) yang bidang pengelolaannya meliputi, tanaman Padi, Palawija, Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan.

b. Bagian Tanaman Keras, yang bidang pengelolaannya meliputi tanaman-tanaman Perkebunan seperti Kopi, Karet, Kapok, Kina dan Teh.

Satuan organisasi LVD secara organik berada dibawah Departemen Van Landbouw Nijverheid en Handel (Departemen Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan) yang berkedudukan di Batavia.

Wilayah kerja LVD adalah :

Tingkat provinsi dikepalai oleh : Inspektur LVD yang berkebangsaan Belanda.
Tingkat Karesidenan dikepalai oleh : Landbouwconsulenten yang berkebangsaan
Belanda
Tingkat Kabupaten dikepalai oleh : Adjunct Landbouwconsulenten yang pada umumnya
dijabat oleh pribumi.
Tingkat Kewedanaan dikepalai oleh : Landbouw opzichters, yang dijabat oleh pribumi.
Tingkat Kecamatan dikepalai oleh : Mantri Landbouw, yang dijabat oleh Pribumi

II. Lembaga Perbenihan

Kelembagaan khusus lainnya yaitu Zaad Hoeve (Balai Benih Padi) yang didirikan tahun 1921 dan dikelola oleh LVD.

III. Lembaga Pendidikan Pertanian

Pada masa penjajahan Belanda terdapat beberapa lembaga khusus yang menyeleggarakan pendidikan di Bidang Pertanian yaitu :

Cultur School (CS)
Midlebaare Landbouw School (MLS)
Landbouw Bedrijf School (LBS)

B. Jaman Penjajahan Jepang

I. Norinka

Pada jaman pendudukan Jepang, penyelegaraan pembinaan pertanian dilaksanakan oleh Norinka yang bernaung dibawah pemerintahan Jepang. Kebijaksanaan program maupun sistem pembinaan pertanian diterapkan tidak berbeda pada jaman Belanda, yaitu memberikan pembinaan kepada para petani untuk meningkatkan produksi akan tetapi tujuannya diperluas dengan sasaran utama untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan untuk mensuplai keperluan perang bagi tentara Jepang.

II. Lembaga Perbenihan

Pada masa Jepang, pengelolaan Balai Benih Padi dilanjutkan oleh Norinka.

III. Lembaga Pendidikan Pertanian

Sedangkan dibidang pendidikan pertanian, pada jaman penjajahan Jepang ini ditandai dengan perubahan nama Landbouw Berdrijf School (LBS) menjadi sekolah Pertanian Pertama.

C. Jaman Kemerdekaan

I. Periode Tahun 1945 s/d 1949

Jawatan Pertanian Republik Indonesia
Lembaga Perbenihan
Lembaga Pendidikan Pertanian

II. Periode Tahun 1950 s/d 1974

Jawatan Pertanian Rakyat
Lembaga Perbenihan
Lembaga Pendidikan Pertanian

III. Periode Tahun 1975 s/d sekarang

Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Lembaga Perbenihan
Lembaga Pendidikan Pertanian

_(ahp)

Komentar