Hubungan Kekerabatan Marga atau Fam (Nama Keluarga) Ambilinealitas, Patrilineal, Matrilineal dan Multilineal

Di Indonesia dewasa ini, telah mengarah pada sistem parental atau bilateral yaitu sistem keturunan yang ditarik dari garis ayah dan ibu (orang tua) sehingga tidak ada perbedaan kedudukan antara pria dan wanita dalam menyandangkan marga atau perihal memperoleh warisan. Namun demikian, masih banyak juga suku-suku masyarakat pedesaan yang tetap mempertahankan sistem keturunan dan kekerabatan patrilineal maupun matrilineal.

Ilustasi

Kekerabatan atau lebih sering disebut Marga (Fam) yang menunjukkan pengaruh dari bahasa Belanda, familienaam yang berarti "nama keluarga". Kekerabatan berasal dari kata kerabat yang artinya yang dekat (pertalian keluarga), sedarah sedaging, keluarga, sanak saudara, atau keturunan yang sama. Jadi, Kekerabatan merupakan hubungan kekeluargaan seseorang dengan orang lain yang mempunyai hubungan darah atau keturunan yang sama dalam satu keluarga. Berikut alur keturunan adat masyarakat atau hubungan kekerabatan (Marga) di dunia, sebagai berikut:

Ambilinealitas

Ambilinealitas adalah suatu sistem yang mengandung kedua hubungan kekerabatan – yaitu kelompok patrilineal (ayah) dan matrilineal (ibu) – di mana keturunan termasuk dalam salah satu keturunan baik ayah dan/atau ibu. Budaya ambilinealitas tradisional seperti yang tercantum di bawah ini, memiliki pilihan untuk memilih keturunan mereka sendiri.

Masyarakat yang mempraktikan sistem keturunan ambilinealitas dapat ditemui secara umum di Asia Tenggara dan Pasifik. Budaya Polinesia umumnya menganut sistem ambilinealitas, termasuk, misalnya, Samoa, Māori dan Hawaii. 

Dalam masyarakat asli dari Amerika Utara wilayah Barat Laut juga menganut sistem ambilinealitas; dan hal ini juga sering terjadi di antara orang-orang Yoruba yang berada di Afrika Barat, terutama orang-orang dari kerajaan dan/atau keturunan bangsawan.

Patrilineal

Menurut bahasanya, patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ayah. Patrilineal berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu pater yang artinya ayah, dan linea yang berarti garis. Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik dari pihak ayah. Penganut patrilineal, antara lain:
  • Bangsa Arab
  • Suku Rejang
  • Suku Batak

Matrilineal

Matrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu. Kata ini sering kali disamakan dengan matriarkhat atau matriarkhi, meskipun pada dasarnya artinya berbeda. Matrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu mater yang berarti ibu, dan linea yang berarti garis. Jadi, matrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu.

Sementara itu matriarkhat berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu mater yang berarti ibu, dan archein yang berarti memerintah. Jadi, matriarkhi berarti kekuasaan berada di tangan ibu atau pihak perempuan.

Penganut adat matrilineal adalah:
  • Suku Indian di Apache Barat
  • Suku Khasi di Meghalaya, India Timur Laut
  • Suku Nakhi di provinsi Sichuan dan Yunnan, Tiongkok
  • Suku Minangkabau di Sumatra Barat
  • Suku Kerinci di Jambi
  • Penduduk asli Amerika Serikat: Suku Navajo, sebagian besar suku Pueblo, suku Crow, dll.
  • Beberapa suku kecil di kepulauan Asia Pasifik
Multilineal

Multilineal adalah sistem garis keturunan keluarga dimana keturunan dari pihak ibu dan pihak ayah sama pentingnya secara emosional serta dalam pewarisan harta atau kekayaan. Keluarga akan mengatur warisan yang akan diturunkan secara merata melalui kedua orang tua. Keluarga yang menggunakan sistem ini melacak keturunan melalui kedua orang tua secara bersamaan dan mengenali banyak leluhur, tetapi tidak seperti dengan keturunan kognitif, multilineal tidak membentuk kelompok keturunan.

Walau tren keturunan multilineal semakin meningkat di negara Barat, secara tradisional itu hanya ditemukan di antara kelompok yang relatif sedikit di Afrika Barat, India, Australia, Indonesia, Melanesia, Malaysia, Filipina, dan Polinesia. Para antropolog percaya bahwa struktur suku yang menganut miltilineal membantu mereka hidup di lingkungan yang ekstrem karena memungkinkan individu untuk bergantung pada dua "kelompok keluarga" yang tersebar di wilayah yang luas.

Multilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu Multi yang berarti banyak, dan linea yang berarti garis. Jadi, Multilineal merupakan kombinasi antara matrilineal dan patrilineal.

Antara sistem keturunan yang satu dengan yang lain dapat berlaku dalam bentuk percampuran atau pergantian sistem, hal ini dikarenakan adanya hubungan perkawinan. Suatu masyarakat yang menganut sistem patrilineal dan matrilineal mengenal bentuk perkawinan eksogami yakni prinsip perkawinan yang mengharuskan orang mencari jodoh di luar lingkungan sosialnya, seperti di luar lingkungan kerabat, kelompok adat, golongan sosial, dan lingkungan pemukiman. Dalam sistem patrilineal masyarakat Batak Toba, perkawinan eksogami ini berbentuk perkawinan jujur yang mana pihak laki-laki menarik pihak perempuan untuk masuk ke dalam klan (kelompok) nya disertai dengan pemberian barang-barang bernilai kepada pihak perempuan sebagai pengganti kedudukan perempuan tersebut dalam klannya (perempuan).

Dalam sistem matrilineal suku Minangkabau, berbentuk kawin bertandang (dimana kedudukan pria hanya sebagai tamu dan tidak berhak atas anaknya serta harta benda dalam rumah tangga), kawin menetap (suami istri tinggal dalam satu rumah dan membentuk keluarga sendiri)dan kawin bebas (setiap orang bebas memilih pasangannya masing-masing tanpa terikat kondisi khusus yaitu hukum adat dalam kelompok). Kawin bebas berlaku bagi mereka yang telah melakukan perpindahan tempat tinggal atau bermigrasi.

</>

Komentar