WARISAN dan BUKTI ZAMAN KEEMASAN PERADABAN KERAJAAN LUWU DI MASA LALU

KITAB I LA GALIGO

Halaman muka Kitab Sureq Galigo, teks puisi yang ditulis dalam aksara Lontara. Epik bertanggal sekitar abad ke-14 dan dengan asal-usulnya dalam tradisi lisan. Isinya adalah pra-Islam dan bersifat epik-mitologis dengan kualitas sastra yang tinggi. Ukuran keseluruhan karya sangat besar (diperkirakan 6000 halaman folio) dan dapat dianggap sebagai karya sastra terbanyakk di dunia. Warisan dokumen tersebut diserahkan oleh Indonesia dan Belanda kepada UNESCO dan direkomendasikan untuk dimasukkan dalam Memory of the World Register pada tahun 2011.


Catatan: 
Naskah Lontara dinamai dari tumbuhan spesies palem, Lontar (Borassus flabellifer), menunjukkan media paling baik untuk menulis di kala itu.

SALOKKO

Salokko nerupakan mahkota Pajung (raja/datu) Kerajaan Luwu yang keseluruhannya terbuat dari emas murni dan dihiasi batu berharga berupa intan berlian. 

Catatan. 
Tersimpan di Museum Leiden, Belanda.

Replika Salokko (mahkota raja Luwu) di museum I La Galigo Makasar

BENDERA GONCING' E


Ini adalah replika Bendera Goncingnge, yang digunakan oleh Pampawaepu, buruh dan kelas pekerja di Kerajaan Luwu. Bendera tersebut digunakan setelah masuknya Islam di abad ke-17. Bendera segi empat dari bahan dasar satin putih, dan di tengahnya ada gambar gunting bertuliskan bahasa Arab yang berbunyi, sebagai berikut:

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي (Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih), اللّهُمّ صَلّ عَلَى sayyidina مَـٰنِ ٱلرَّحِي (Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih), اللّهُمّ صَلّ عَلَى sayyidina مـٰنِ ٱلرَّحِي (Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih), اللّهُمّ صَلّ عَلَى sayyidina مـٰنِ ٱلرَّحِي (Atas nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih), اللّهُمّ صَلّ عَلَى sayyidina مـٰن ٱلرَّحِي (Atas nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih), اللّهُمّ صَلّ عَلَى sayyidina مـٰن ٱلرَّحِي. Sama sekali tidak ada dewa yang layak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah). Di sisi paling kanan adalah, “وَلْيَتَلَطَّفْ وَلا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا"  Biarkan dia bersikap sopan dan tidak menyukai Anda".

Catatan:

وَلْيَتَلَطَّفْ وَلا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا - sebuah kalimat dalam Surat al-Kahf ("Gua") dan dalam pengulangan. "... dan bawakan sebagian untukmu. Dan biarkan dia berhati-hati dan biarkan tidak ada yang tahu tentangmu ..."; "... tapi biarkan dia bersikap sopan dan sama sekali tidak membuat siapa pun menyadari dirimu ..."


Pada tahun 1603/1605, Raja Luwu XV Andi Pataware Opu Daeng Parabung Petta MatinroE Ri Malangke memeluk agama Islam yang dibawa oleh para ulama dari Sumatera, dan mengadopsi nama Sultan Muhammad Wali Mu'z'hir al-din. Bendera tersebut diduga digunakan selama era pasca-Islam.
 
 BENDERA MACANG' E


Replika Bendera Macangnge Kerajaan Luwu. Sebuah bendera persegi panjang yang terbuat dari bahan dasar satin putih dan di tengahnya terdapat gambar harimau berhiaskan tulisan Arab. Bendera itu digunakan oleh Atteriolong, kelas militer.


Patung batu jaman megalitik hewan yang ditemukan di Tanah Luwu dan diyakini benda-benda tersebut digunakan dalam upacara untuk menangkal kemalangan dan menangkis mantra jahat.



dan masi banyak lagi.

</>

Komentar